Ilmuwan bisa membaca pikiran manusia dengan menggunakan program komputer? Rasanya seperti sedang membaca buku fiksi ilmiah ya? Atau, biasanya hanya ada dalam adegan sebuah film fiksi ilmiah.
Namun yang ini bukan fiksi. Para ilmuwan sudah menemukan cara untuk membaca pikiran manusia, menggunakan program komputer yang bisa melacak aktivitas otak dan menuliskannya ke dalam bentuk teks.
Ahli saraf di Universitas California Berkeley, memasukkan elektroda-elektroda ke dalam tengkorak pasien operasi otak untuk memantau informasi dari lobus temporal mereka, yang digunakan untuk pengolahan kata-kata dan gambar.
Ketika pasien mendengarkan seseorang berbicara, sebuah program komputer menganalisis bagaimana otak memproses dan mereproduksi kata-kata yang mereka dengar. Para ilmuwan percaya, teknik ini juga bisa digunakan untuk membaca dan melaporkan apa yang akan pasien katakan selanjutnya.
Mencontek sistem kerja otak
Dalam jurnal Biologi PLoS tertulis bahwa teknologi ini merupakan upaya membaca pikiran dengan tingkatan terbaru. Robert Knight, profesor psikologi dan ilmu saraf menambahkan, teknologi ini sangat berguna bagi pasien yang mengalami kesulitan berbicara karena neuron motoriknya terganggu akibat stroke.
Dalam penelitian, ilmuwan memasukkan hingga 256 elektroda yang diletakkan di permukaan otak saat mereka mendengarkan pria dan wanita mengucapkan kata-kata individual termasuk kata benda, kata kerja, dan nama.
Ahli saraf di Universitas California Berkeley, memasukkan elektroda-elektroda ke dalam tengkorak pasien operasi otak untuk memantau informasi dari lobus temporal mereka, yang digunakan untuk pengolahan kata-kata dan gambar.
Ketika pasien mendengarkan seseorang berbicara, sebuah program komputer menganalisis bagaimana otak memproses dan mereproduksi kata-kata yang mereka dengar. Para ilmuwan percaya, teknik ini juga bisa digunakan untuk membaca dan melaporkan apa yang akan pasien katakan selanjutnya.
Mencontek sistem kerja otak
Dalam jurnal Biologi PLoS tertulis bahwa teknologi ini merupakan upaya membaca pikiran dengan tingkatan terbaru. Robert Knight, profesor psikologi dan ilmu saraf menambahkan, teknologi ini sangat berguna bagi pasien yang mengalami kesulitan berbicara karena neuron motoriknya terganggu akibat stroke.
Dalam penelitian, ilmuwan memasukkan hingga 256 elektroda yang diletakkan di permukaan otak saat mereka mendengarkan pria dan wanita mengucapkan kata-kata individual termasuk kata benda, kata kerja, dan nama.
Sebuah program komputer kemudian menganalisis aktivitas elektroda dan mereproduksi kata yang mereka dengar.
"Ahli saraf sudah lama percaya bahwa otak secara alamiah bekerja dengan menerjemahkan aspek-aspek dari dunia luarnya, seperti kata-kata yang diucapkan manusia, ke dalam aktivitas elektrik. Aktivitas inilah yang diterjemahkan balik oleh para ilmuwan, yakni menerjemahkan pola-pola aktivitas elektrik kembali ke bentuk asli," ujar Profesor Jan Schnupp dari Universitas Oxford.
Hanya untuk pasien tertentu
Namun, teknologi membaca pikiran ini hanya disediakan untuk pasien yang sedang menjalani operasi otak karena penyakit tertentu seperti epilepsi dan tumor otak. Para ilmuwan dan ahli saraf sedang melakukan penelitian lanjutan dan memastikan teknologi ini sebagai aplikasi biomedikal masa depan.
Jadi, belum ada perangkat yang dijual secara bebas yang bisa digunakan untuk membaca pikiran tanpa pengawasan tenaga medis. Jangan dulu membayangkan bisa membaca pikiran pasangan atau atasan Anda dengan menggunakan teknologi ini.
Dengan penelitian ini, para ilmuwan pun menyadari betapa kompleksnya kerja otak manusia. "Kami sudah berusaha mempelajari sistem kerja, namun ternyata otak manusia melakukan lebih dari apa yang bisa kami teliti.
"Ahli saraf sudah lama percaya bahwa otak secara alamiah bekerja dengan menerjemahkan aspek-aspek dari dunia luarnya, seperti kata-kata yang diucapkan manusia, ke dalam aktivitas elektrik. Aktivitas inilah yang diterjemahkan balik oleh para ilmuwan, yakni menerjemahkan pola-pola aktivitas elektrik kembali ke bentuk asli," ujar Profesor Jan Schnupp dari Universitas Oxford.
Hanya untuk pasien tertentu
Namun, teknologi membaca pikiran ini hanya disediakan untuk pasien yang sedang menjalani operasi otak karena penyakit tertentu seperti epilepsi dan tumor otak. Para ilmuwan dan ahli saraf sedang melakukan penelitian lanjutan dan memastikan teknologi ini sebagai aplikasi biomedikal masa depan.
Jadi, belum ada perangkat yang dijual secara bebas yang bisa digunakan untuk membaca pikiran tanpa pengawasan tenaga medis. Jangan dulu membayangkan bisa membaca pikiran pasangan atau atasan Anda dengan menggunakan teknologi ini.
Dengan penelitian ini, para ilmuwan pun menyadari betapa kompleksnya kerja otak manusia. "Kami sudah berusaha mempelajari sistem kerja, namun ternyata otak manusia melakukan lebih dari apa yang bisa kami teliti.
Masih banyak sisi otak yang bisa diteliti lebih dalam, dengan menggunakan metode yang berbeda," ujar Brian Pasley, salah seorang penulis penelitian ini.
0 komentar
Silahkan Beri Komentar Saudara...