Dengan
anggota lebih dari 1 miliar orang, social media seperti Facebook dan
Twitter kini bukan cuma bisnis triliunan rupiah melainkan juga menjadi
urusan politik dan militer.
Departemen
Pertahanan Amerika Serikat, tulis Mashable, sedang membuat proyek untuk
bisa memonitor posting di Facebook dan Twitter, dua social media
terbesar.
Para
ahli dalam proyek tersebut akan membuat alat (tools) untuk masuk dalam
Facebook dan Twitter demi memonitor dinamika komunitas online.
Pentagon pada intinya ingin program komputer yang mampu memprediksi kegiatan terorisme.
Defense
Advanced Research Projects Agency akan mendanai proyek tersebut untuk
membangun alogaritma yang bisa memonitor lebih dari satu juta pengguna
internet.
Pentagon ingin memonitor bagaimana komunitas online merekrut anggota baru dan bekerja sama serta siapa target mereka.
Dari informasi tersebut, Petagon berharap dapat menyusun startegi operasi militer dan melakukan tindakan intelijen preventif.
Fase pertama dari proyek adalah mendanai tim yang bertugas mengidentifikasi cara untuk mengukur dinamika komunitas.
Tahap
kedua, membuat progam demo yang bisa membuat narasi yang koheren dengan
menganalisa pergerakan lebih dari 1.000 grup yang dicurigai, serta
lebih dari satu juga member yang memposting lebih dari 100 ribu item
setiap hari.
Tahap
ketiga, mendanai pembuatan alat atau tools yang bisa dipakai oleh
analis pasar, organisasi polling, dan agen-agen pertahanan.
Pentagon dijadwalkan menerima proposal proyek tersebut pada 27 Agustus 2012.
1 komentar
Signal yang baik atau tidak bagi facebook user?
Silahkan Beri Komentar Saudara...